6 Kesalahan Ketika Membuat Adukan Semen –
Dalam membuat sebuah bangunan, ada pekerjaan penting yang berhubungan
dengan adukan semen. Adukan semen adalah elemen bahan pokok dalam
mendirikan bangunan. Dalam membuat adukan semen diperlukan berbagai
bahan yaitu semen, pasir, dan batu koral (jika diperlukan). Semua bahan
tersebut dicampur menjadi satu dan terciptalah adukan semen. Namun dalam
membuat adukan semen tersebut ada caranya, tidak bisa dilakukan
asal-asalan. Hindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi berikut
ini.
Penyimpanan semen
Semen adalah bahan bangunan yang
sangatlah mudah menyerap air (uap atau kelembaban). Semen sebaiknya tak
disimpan di tempat yang lembab. Sedikit saja semen bersentuhan dengan
udara lembab atau lingkungan berair, maka semen akan dapat menyerap
kelembaban itu dan membuatnya jadi keras dan tak dapat digunakan. Salah
satu cara untuk mencegah ini terjadi adalah dengan tak meletakkan karung
semen di atas permukaan tanah/lantai secara langsung. Untuk menyimpan
sak semen, sebaiknya diberi alas plastik, karton, atau bisa juga kayu.
Jenis semen yang tidak sesuai dengan peruntukan
Dalam membuat adukan semen, sebaiknya
Anda perhatikan jenis semennya. Membuat adukan semen untuk bendungan tak
bisa menggunakan semen untuk membangun rumah. Gunakanlah semen khusus
untuk membuat saluran irigasi, dam, bendungan, serta bangunan tepi
pantai. Semen semacam ini tahan terhadap unsur sulfat.
Pencampuran semen dan pasir tidak sempurna
Dalam membuat adukan semen, sebelum
dengan dicampur air, campur semen dan pasirnya harus rata terlebih
duhulu. Yang sering terjadi, tukang menambahkan air padahal campuran
semen dan pasir belum rata. Padahal, semen dan pasir yang tidak
tercampur rata membuat kualitas permukaan dinding jadi tidak sama.
Ada bagian yang kuat, dan ada bagian yang
mudah rontok. Aduk semen dengan pasir hingga rata, dan jika telah rata
buatlah lubang di tengah-tengahnya. Lubang tersebutlah yang nantinya
akan diisi air. Air yang digunakan jangan terlalu banyak namun juga
jangan terlalu sedikit karena akan mempengaruhi kualitas adukan semen.
Kualitas pasir tidak baik
Gunakanlah pasir yang kualitasnya baik.
Jangan menggunakan pasir yang memiliki kandungan tanah, tanah liat, dan
atau lumpur. Pasir semacam ini membuat campuran jadi boros semen dan
juga daya rekatnya kurang. Gunakanlah pasir yang bersih dan bebas dari
kandungan tanah dan lumpur, misalnya pasir dari gunung berapi atau bisa
dari pantai yang sudah dicuci.
Perbandingan komposisi yang tidak tepat
Beda ruangan yang dibangun, beda pula
jenis adukan semennya. Komposisi semen dan pasir untuk kamar mandi tak
sama dengan komposisi plesteran dinding. Perbandingan semen dan pasir
untuk plesteran dinding adalah 1:7–8, dan untuk kamar mandi 1:3–5. Untuk
membuat campuran yang keras, perbandingan semen dan juga pasirnya
adalah 4:2. Untuk membuat adukan semen untuk jalanan, komposisinya
adalah 4 rolli pasir, 2 sak semen, dan satu rolli koral.
Pengerjaan yang tergesa-gesa
Tembok retak biasanya disebabkan karena
kesalahan dalam membuat plesterannya. Dalam mengerjakan plesteran,
dinding bata atau juga batako seharusnya dibasahi terlebih dahulu.
Retak-retak ini muncul karena suhu panas dari batako mencari celah
keluar. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan bagian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar