Rabu, 06 Desember 2017

SEMEN DAN PROSES PEMBUATANNYA

Semen merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk merekat, melapis, membuat beton, dll.
Hasil gambar untuk PROSES PEMBUATAN SEMEN INDONESIABahan Baku :
  • Batu Kapur
  • Tanah Liat
  • pasir besi
  • pasir silikat
  • gypsum
Proses Pembuatan Semen
  • Proses Basah
  • Proses Kering

Selasa, 05 Desember 2017

CARA TEPAT MENGAPLIKASIKAN SEMEN PADA DINDING

Tampilan dinding yang mengekspos raw material seperti semen atau batu bata masih sangat diminati. Kesan unfinished pada tampilan materialnya membuat ruangan terkesan simple dan natural. Dengan cara pengaplikasian yang tepat, dinding semen ekspos dapat bertahan lama dan senantiasa terlihat menarik. Untuk hasil dinding semen ekspos yang maksimal, ikutilah tips-tips berikut.

1. Perhatikan Kondisi Plesteran Dinding

Sebelum mengaplikasikan acian, jangan lupa terlebih dahulu perhatikan kondisi plesteran dinding karena kondisi plesteran dapat mempengaruhi kualitas acian. Untuk menghemat bahan acian, pastikan permukaan plesteran halus dan rata. Apabila pada plesteran masih terdapat lubang, tutuplah lubang terlebih dahulu sebelum memulai proses acian.

6 KESALAHAN KETIKA MEMBUAT ADUKAN SEMEN

Hasil gambar untuk adukan semen yang salah6 Kesalahan Ketika Membuat Adukan Semen – Dalam membuat sebuah bangunan, ada pekerjaan penting yang berhubungan dengan adukan semen. Adukan semen adalah elemen bahan pokok dalam mendirikan bangunan. Dalam membuat adukan semen diperlukan berbagai bahan yaitu semen, pasir, dan batu koral (jika diperlukan). Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu dan terciptalah adukan semen. Namun dalam membuat adukan semen tersebut ada caranya, tidak bisa dilakukan asal-asalan. Hindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi berikut ini.

Penyimpanan semen

Semen adalah bahan bangunan yang sangatlah mudah menyerap air (uap atau kelembaban). Semen sebaiknya tak disimpan di tempat yang lembab. Sedikit saja semen bersentuhan dengan udara lembab atau lingkungan berair, maka semen akan dapat menyerap kelembaban itu dan membuatnya jadi keras dan tak dapat digunakan. Salah satu cara untuk mencegah ini terjadi adalah dengan tak meletakkan karung semen di atas permukaan tanah/lantai secara langsung. Untuk menyimpan sak semen, sebaiknya diberi alas plastik, karton, atau bisa juga kayu.

Senin, 04 Desember 2017

CARA MEMBUAT LANTAI SEMEN POLES UNTUK HASIL YANG MAKSIMAL


lantai semen polesFinishing lantai semen poles atau cement polished menjadi tren dalam arsitektur dan interior.
Lantai semen poles menghasilkan kesan natural dan apa adanya. Lantai semen poles dapat dipadukan dengan mebel desain modern yang minimalis dan warna yang mencolok.
Meskipun tampilan terlihat sederhana, Lantai semen poles tidak mudah proses pembuatannya. Memerlukan tukang yang berpengalaman dan bahan yang berkualitas baik.
Meski demikian apabila ingin memperoleh suasana ruang yang berbeda, lantai semen poles ini layak dicoba untuk diaplikasikan.
Untuk memperoleh hasil maksimal lantai semen poles agar tidak mudah retak-retak bahkan pecah, dapat mengikuti tips berikut ini :

Pemadatan Tanah

Untuk lantai yang berhubungan langsung dengan tanah perlu dilakukan pemadatan tanah dengan alat stamper. Setelah tanah padat, lapisi dengan pasir dengan ketebalan 5 cm.

Pembetonan Lantai

Lantai yang telah dipadatkan kemudian kita beton. Rabat beton dengan tulangan besi wiremesh M5 satu lapis. Untuk campuran beton bisa menggunakan 1 portland cement : 3 pasir : 5 batu split. Tebal dari cor beton ini adalah 8 cm.

CARA MENGGUNAKAN SEMEN INSTAN (MORTAR)

Apakah Anda membutuhkan panduan dalam menggunakan semen instan (mortar)? Sesuai namanya, semen instan bisa langsung digunakan untuk membuat struktur bangunan tanpa membutuhkan tambahan dari bahan material yang lain. Semen ini sangat praktis karena dalam pemakaiannya Anda cukup menambahkan air secukupnya saja. Paling sering semen instan digunakan dalam pembuatan pasangan bata, plesteran, acian, serta pemasangan keramik.
Proses pembuatan semen isntan biasanya dilakukan di pabrik yang memiliki tingkat pengawasan yang tinggi. Jadi kualitas antara kemasan semen yang satu dengan kemasan lainnya dijamin sama. Begitu pula dengan harganya yang mahal tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk melakukan penghematan anggaran pembangunan. Ini didukung oleh cepat dan mudahnya pembuatan adukan semen apabila menggunakan bahan baku berupa semen instan.
cara-menggunakan-semen-instan.jpg
Berikut ini kiat-kiat dalam menggunakan semen instan untuk berbagai keperluan pendirian bangunan :


BAHAN BAKU PEMBUATAN SEMEN

Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat dan pasir besi. Total kebutuhan bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi semen yaitu:
1. Batu kapur digunakan sebanyak ± 81 %.
Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3 (Calcium Carbonat),pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%
2. Pasir silika digunakan sebanyak ± 9 %
Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%
3. Tanah liat digunakan sebanyak ± 9 %.
Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46 %
4. Pasir besi digunakan sebanyak ± 1%.
Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ±  75% – 80%.
Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen

CARA MEMBUAT ADUKAN SEMEN PASIR YANG BAIK

adukan semen pasir yang baikPada umumnya masyarakat ketika membangun atau merenovasi rumah mereka dengan cara melaksanakan sendiri, yaitu menggunakan tukang bangunan yang dibayar dengan sistim kerja harian. Oleh karena kebanyakan dari mereka adalah orang awam akan bangunan, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis pekerjaan diserahkan kepada salah seorang tukang bangunan yang dianggap sudah berpengalaman.

Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka tidak selalu mulus dengan hasil yang memuaskan, dan tidak selalu yang dianggap sudah berpengalaman selalu menghasilkan pekerjaan yang sesuai standar kualitas bangunan yang aman, sebab mereka kebanyakan hanya memiliki pengalaman yang tidak didasari ilmu pengetahuan bangunan yang benar.

CARA MENSTERILKAN KOLAM BETON DARI BAU SEMEN

Selain kolam terpal, banyak pula peternak yang menggunakan beton sebagai media pembuatan kolam. Selain karena lebih kuat, umur kolam beton juga cukup lama, sehingga lebih memudahkan dalam peraeatan. namun untuk kolam baru, penanganan yang salah dapat menjadikan bibit atau komoditas lele kita menjadi kurang maksimal pertumbuhannya.


Lho Kenapa? hal ini disebabkan pada kolam baru, kandungan bahan kimia terutama dari semen masih menempel kuat pada dinding kolam, sehingga bahan-bahan kimia inilah yang akan membuat ikan/lele kurang baik atau bahkan mati.

Memang lama kelamaan bahan-bahan ini akan hilang dengan sendirinya, namun secara alami butuh waktu 4-6 bulan sebelum kolam dapat digunakan. Lama banget ya hehe. tentu harus ada solusi untuk hal ini.

JENIS-JENIS SEMEN

Sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka para pengusaha industri semen berusaha untuk memenuhinya dengan berbagai penelitian, sehingga ditemukan berbagai jenis semen.
  1. Semen Portland
  2. Water proofed cement
  3. Semen Putih
  4. High Alumina Cement
  5. Semen Anti Bakteri
  6. Oil Well Cement (OWC)
  7. Semen Campur

SEMENT PORTLAND (OPC)

Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :
1. Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratn khusus seperti yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain.
Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran
2. Tipe II (Moderate sulfat resistance)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah–daerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengeringan agar tidak terjadi Srinkege (penyusutan) yang besar perlu ditambahkan sifat moderat “Heat of hydration”. Semen Portland tipe II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama.
3. Tipe III (High Early Strength)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari
4. Tipe IV (Low Heat Of Hydration)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode pengerasan diusahakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak). Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat jika dibanding semen portland tipe I
5  Tipe V (Sulfat Resistance Cement)
Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat. Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti : air laut, daerah tambang, air payau dsb

CARA MEMILIH SEMEN YANG BAIK DAN CARA MENYIMPANNYA

Bagaimana Tips kita memilih semen yang berkualitas baik? Untuk memilih dan membeli semen yang berkualitas baik sebenarnya terdapat beberapa faktor yang harus menjadi perhatian kita, antara lain :
  • Berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia)
  • Kemasan Tidak Rusak
  • Tidak terlalu lama disimpan
Idealnya maksimal penyimpanan semen Paling lama 1 bulan. Ini dapat diketahui dengan cara menekan semen yang masih dalam kemasan dengan tangan, Jika tetap terasa lunak dan lembut berarti kualitasnya masih bagus, tetapi jika terasa keras maka semen sudah terlalu lama disimpan sehingga kualitasnya sudah berkurang.